Berdasarkan maklumat yang diperolehi, Nabi Muhammad S.A.W pernah memiliki kucing kesayangan yang diberi nama Muezza. Setiap kali Nabi menerima tetamu di rumah, nabi selalu menggendong mueeza (nama kucingnya) dan diletak dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang paling nabi suka: 'Mueeza selalu mengeong ketika mendengar azan, seolah-olah ngeongnya seperti mengikuti alunan suara azan'
Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan seperti menyanyangi keluarga sendiri. Pernah sekali nabi ingin mengambil jubahnya, tetapi ada Muezza sedang tidur diatasnya..Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri mueeza dari jubahnya supaya tidak membangunkan Muezza.
Saat Nabi pulang ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan kucing itu. Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhuk menggunakan air bekas minum kucing kerana dianggap suci.
Bukti Saintifik Tentang Kebersihan Kucing'
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di klinik Haiwan Baitharah, jarang sekali ditemui adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
Dr. Gen Gustafsirl menemui bahawa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia. Doktor haiwan di Klinik haiwan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahawa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
Kucing tidak suka air kerana air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteria. Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak duduk berhampiran dengan air. Tujuannya agar bakteria tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Dan hasil penelitian kajian yang telah di lakukan di laboratorium haiwan, ditemukan bahawa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.
Petikan Hadis:
Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum. Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bahagiian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya. Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing, (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).
p/s: yeaaa...sy sayang kucing..suke kucing sgt2...sbb tu sy xmarah org pggil sy mimiauw sejak skolah dulu lagi..hehehe rindunyer nk main2 ank2 kucim..tidur ngn kucim..huu..kt uia xleh bela kucing..tp selalu jer men kucing depan bilik..sahur ngn anak miaw..heheh
No comments:
Post a Comment
berkata benarlah walaupun pahit