Saturday, November 27, 2010

kala CINTA meransang AKIDAH

Kesepian memang kadang menyakitkan,
menoreh setiap senyum dan tawa,
serta menciptakan riak anak sungai disudut mata.
Pedih dan sedih silih berganti kunjung mengunjungi.
Pupus segala harap, melukai semua impian yang kadang memabukkan.
Hingga, jiwa yang rapuh menciptakan serpihan kegelisahan yang memilukan.

Saat temaram rembulan menyuguhkan hidangan,
terlintas sekelebat bayang.
Disibaknya kegelapan, namun entah dimana ia berada.
Kecewa, hingga guratan keresahan menyibukkan kelamnya malam.
Kebisuan yang menusuk-nusuk,
membuat kedukaan semakin berat,
hingga menghujam akal dan aqidah.
Air mata semakin deras tumpah,
lelah tubuh pun mencoba rebah.
Namun jiwa ini lemah,
mata air di telaga yang coba dibendungnya kembali menerobos kelopak mata, ke pipi,
hingga membasahi sarung bantal dan kapuk di dalamnya.

Cinta...
Entah berapa banyak pahlawan yang tercipta karenanya,
namun cinta juga kadang melahirkan para pecundang.
Ia laksana kobaran api yang berasal dari setitik bara,
menyuluh, namun dapat pula membakar.
impian cinta membuat hati dan raga terselimuti bahagia,
hingga memompa harapan yang keluar masuk melalui butiran darah.
Mengharapkan kekanda tercinta yang siap mendampingi saat tawa dan air mata,
hingga terbentang siluet istimewanya seorang wanita yang telah menikah,mengandung,
dan melahirkan si kecil dengan selimut kasih sayang.

Namun, impian berbeda dengan kenyataan.
Sepi semakin menggerogoti hari, sendiri... dan masih sendiri.
Duhai belahan hati, entah dimana kekanda bersembunyi.

Ukhti sholehah yang dicintai Allah Ta'ala...
Cinta dan impian membentuk sebuah keluarga memang begitu indah.
Namun takkala ia belum menyapa,
janganlah membuat gundah dan resah,
bahkan merubah pandangan terhadap Sang Pemilik Cinta.
Kegelisahan jangan pula membuatmu menggadaikan aqidah,
karena sungguh harta itu tak ternilai harganya.
Tak ada yang dapat membelinya, apalagi dengan basa-basi cinta yang menyelubungi halleluyah.

Cinta yang membara tak akan dapat menghapus ketentuan Allah Subhanahu wa Ta'ala,
"Dan janganlah kamumenikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu'min) sebelum mereka beriman..."
[Al Baqarah: 221].

Namun, ajaran junjungan Rasulullah Sallallaahu AlayhiWasallam akan pupus,
tidak dengan senjata tapi dengan kata-kata,
tidak dengan kekuatan tapi dengan logika,
dan tidak dalam benci tapi dalam cinta [Henry Martyn,missionaris, 1812 M].

Cinta akan membentuk sebuah keluarga samara (sakinah,mawaddah wa rahmah) karena kesamaan iman dan aqidah, dalam naungan ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jangan biarkan sedikit pun celah hatimu terbuka dengan cinta berselaput halleluyah,
karena cinta seperti itu akan meranggas aqidah.
Pernikahan dengan keyakinan yang berbeda,
tak akan melahirkan ketenteraman jiwa, karena ia adalah zina.

Dapatkah engkau menjawab saat anakmu bertanya,
mengapa ayah selalu pergi setiap hari Minggu,
sedangkan dirimu ruku' dan sujud?
Bisakah engkau menjelaskan saat anakl aki-lakimu bertanya,
mengapa ayah tidak pergi sholat Jum'at padahal dirimu berbicara panjang lebar tentang kewajiban menunaikannya? Atau, mengapa ayah tidak mengucapkan bismillah tapi atas nama Bapa, Putera dan Roh Kudus?
Juga, mengapa Tuhannya ayah ada 3 sedangkan dirimu selalu mengucapkan ahad... ahad... ahad?
Mampukah engkau menjelaskan semua itu dan banyak lagi kepada buah hatimu?

Duhai ukhti,
sanggupkah engkau menahan murkanya Allah Subhanahu wa Ta'ala?

Saat jiwamu lelah bertanya dimanakah gerangan kekanda berada,
kembalilah kepada Sang Pemilik Rahasia,
lantunkan munajat dan do'a, mohon tetapkan iman untuk selalu terhatur kepada-Nya.
Jadikan hati ini selalu ikhlas serta rela atas setiap keputusan-Nya.

As'alukallahummar ridha ba'dal qadha, wa burdal 'iisyi ba'dal maut,
wa ladzdzatan nazhori ila wajhika, wasyauqon ila liqaa'ika.  



Ya Allah,
aku mohon kerelaan atas setiap keputusan-Mu,
kesejukan setelah kematian, dan kelezatan memandang wajah-Mu serta kerinduan berjumpa dengan-Mu.

Mohonkan juga kepada-Nya,
agar Ia menguatkan niat dan azzam kepada lelaki yang belum menikah
untuk segera menyempurnakan setengah agama,
sehingga dirimu serta pasangan jiwa tercinta dapat bersama 
membangun sebuah istana kecil nan indah dalam naungan ridho-Nya.

Duhai ukhti sholehah...Sabar... dan bertahanlah.
Kalaulah Allah Subhanahu waTa'ala menakdirkan dirimu sebagai lajang di dunia ini,
yakinlah di surga ada yang setia menanti.
Kuatkan hati, tegar... dan selalu tegar,
karena dirimu memiliki harta yang tak ternilai harganya, yaitu aqidah..

Author : Abu Aufa



P/S; sapo kato paka purdoh xleh nikoh//hahahhaha tgk ni...comeyl lontey...mimi like dis! =)
 

7 comments:

  1. olohhh.tomey nyohhh.chomey lonteay2 nih,sgguh,chomey sggh.dok rjin kelih ag depe mato,nnti blh kelihlh kalu cik chyakhmanku nikoh gak kea?lmbt lg pun xpolh asal blh kelih,hehee

    ReplyDelete
  2. cik chaya keharumanku oyak yo nok nikoh di pondok..sbb doksey wi ore ambek gmba,tertutup,dhadiri jemaah2 pnuh ilmu n dlm kwsan pnuh berkat...tpat makey2 gapo pon asing2 kalu nikoh situ...huhuhuu insyaAllah la..angan2 mat jenin jah nih bena..haha..

    bena yo xtaw nk nikoh ko dop bena...hahahahaha sero po tua nga gitu jah..sbb yo payoh sket cayo kokre jatey..hahaha

    ReplyDelete
  3. aii angan2 po btul jah tuh,bke angan2 doh tu tp impian,xpolh mano pon,sy akan g jgok,s2 koho molep.heee

    eh,xmolep mk g2,nikoh nih banyok kebaikannyo,ngelak ftnah,nge awok jilbab g2 molep sngtlh.ikut sunnah,tunduk nafsu,ado tggjawab,eh bnyoklh,bnyok hikmahnyo,hehe

    ReplyDelete
  4. hahah...lawok wes sero...sumggoh molep awop wi smgt suh nikoh...xpola nati sy suh makayah sy cari laluh cpat2

    ReplyDelete
  5. hahaa.eh bke g2,oyk g2 mugo awok oyak dokse nikoh pah tuo sngt.haa.alasan awok tuu sy dok trma,kalu sperti antara duo bwh nih bru sy trima,he

    Hukum berkahwin itu ada empat :
    1 Wajib=Orang yang cukup belanja dan tidak dapat menahan nafsunya.
    2 Sunat =Orang yang cukup belanja dan ingin berkahwin.
    3 Makruh=Orang yang cukup belanja tetapi tiada keinginan berkahwin.
    4 Haram=Orang yang yakin tidak dapat melaksanakan tanggungjawab.
    jika awok jtuh dle hukum keempat,he

    alasn Rabi'ah Al Adawiyah menolak lamaran
    “Perkahwinan itu memang perlu bagi sesiapa yang mempunyai pilihan. Adapun aku tiada mempunyai pilihan untuk diriku. Aku adalah milik Tuhanku dan di bawah perintah-Nya. Aku tidak mempunyai apa-apa pun.”
    dia terus-menerus mencintai Allah semata-mata. Dia tidak mempunyai tujuan lain kecuali untuk mencapai keredaan Allah.

    tp renungkn yg dbwh nih plok.

    berahwin adlah Sunnah Rasulullah saw dan Sunnah para Nabi-nabi, dan fitrah yang sesuai dengan naluri manusia.dari Sa'ad bin Abi Waqqas,sabda nabi saw:
    "Berkahwinlah kamu Maka sesungguhnya aku dihari qiamat kelak akan bergembira dengan sebab banyak ummahku. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang - orang Nasrani bertapa - hidup membujang".

    dari saidina abbas r.a"tidak sempurna ibadat seseorg kecuali apbla ia sudah berkhwin".iaitu tidak tenang hati seseorg hendk beribadat kpd ALLAH krna dorongn shahwat yg telh dtkdirkan kpd ktrunan adam ,kecuali stelh ia berkhwin.

    renungan bersame.namo kea suh mkayoh cri laluh nok nikoh,hahaa

    ReplyDelete
  6. oloh...biso molep lah tokbomo nih sore....sy baru jah nok tanyo kuk fesbuk pasal hukum2 nih...bela tahu doh pon bena...tp awop dea oyak dulu sinih..hahaha

    kalu xcukup blanjo..buleh thn nafsu..memey xdok keinginan lg utk nikoh...xyakin buleh taat lpah nikoh...rano??? masuk hukum hok mano so tuh? dop reti eh sayo..hee

    ReplyDelete
  7. bgi wanita yg merasakn tdk dapat
    menunaikan tggungjawb sbgai sorg isteri maka hukumnyer makruh .
    wallahua'lam

    ReplyDelete

berkata benarlah walaupun pahit

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...